Larutan
Larutan yng menghantarkan listrik disebut larutan elektrolit. Sementara itu, yang tak dapat menghantarkan listrik disebut larutan nonelekrtolit. Berikut ini perbedaan larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit:
Larutan Elektrolit
- Zat terlarutnya adalah zat elektrolit
- Zat terlarut dapat terionisasi menjadi ion-ion
- Dapat menghantarkan arus listrik
- Kalau diuiji dengan elektrolit tester, lampu menyala
- Terdiri dari asam, basa dan garam
- Zat terlarutnya adalah zat nonelektrolit
- Zat terlarut tidak dapat terionisasi menjadi ion-ion
- Tidak dapat menghantarkan arus listrik
- Kalau diuiji dengan elektrolit tester, lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung gas
- Contoh dari lariutan nonelektrolit adalah : gula, urea dan alkohol
Larutan Elektrolit Lemah
- Terionisasi sempurna
- Derajat ionisasi, a = 1
- Bila diuji dengan lelektrolit tester maka lampu menyala terang dan gelembung gasnya banyak
- Reaksi berjalan satu arah
- Terdiri dari asam kuat, basa kuat dan garam
- Terionisasi sebagian
- Derajat ionisasi, 0 < a < 1
- Bila diuji dengan lelektrolit tester maka lampu menyala redup atau bisa saja mati dan gelembung gasnya sedikit
- Reaksi berjalan dua arah
- Terdiri dari asam lemah, basa lemah
Sebuah larutan dapat mengalami pengenceran dengan penambahan air pada larutan tersebut, kita dapat menghitung sendiri perubahan konsentrasi larutan tersebut sesuai dengan penambahan volume air tersebut.
Rumusnya adalah : [[ M1 . V1 = M2 . V2 ]]
dengan M1 sebagai konsentrasi awal
V1 sebagai volume awal
M2 sebagai konsentrasi setelah pengenceran
V2 sebagai volume setelah pengenceran
Jika kamu menguasai stoikiometri, bisa dibilang kamu menguasai setengah dari ilmu kimia. Pada intinya, stoikiometri adalah perhitungan reaksi kimia. Kebanyakan reaksi kimia terjadi dalam bentuk larutan maka dari itu stoikiometri begitu penting karena untuk mengetahui perhitungan dari reaksi kimia tersebut.
Jenis-jenis pereaksi yang digunakan adalah:
- Asam: zat ini kalau dilarutkan dalam air akan melepaskan ion H+
- Basa: zat ini kalau dilarutkan dalam air akan melepaskan ion OH-
- Garam: merupakan hasil dari asam dan basa yang telah direaksikan, biasanya berupa kation basa dan anion asam
- Oksida: zat ini tersusun aras unsut logam/nonlogam dengan oksigen. Oksida dapat dibedakan menjadi oksida asam (nonlogam + oksigen) dan oksida basa (logam + oksigen). Oksida asam yang dilarutkan dalam air akan menjadi asam, sedangkan oksida basa yang dilarutkan air menjadi basa. Contoh dari oksida asam diantaranya: CO2, SiO2, N2O5, P2O5. Dan contoh dari oksida basa diantaranya: Na2O, K2O, CaO, BaO
- Logam yang bereaksi adalah logam yang aktif. Tidak sembarang logam bereaksi, semuanya harus bergiliran sesuai dengan urutannya. Urutan deret kereaktifan logam dikenal sebagai deret volta, urutan deret volta dapat kita lihat seperti yang ada di samping ini: Li--Ba--Sr--Ca--Na--Mg--Al--Mn--Zn--Cr--Fe--Cd--Co--Ni--Sn--Pb--H--Sb--Cu--Hg--Ag--Pt--Au. (semakin ke kanan maka kereaktifan logamnya semakin kecil atau semakin tidak aktif)
- Asam + Basa --> Garam + Air
- Oksida Asam + Basa --> Garam + Air
- Oksida Basa + Asam --> Garam + Air
- Oksida Basa + Oksida Asam --> Garam
- Amoniak + Asam --> Garam Ammonium
- Logam Aktif + Asam Nonoksidator --> Garam + H2
- Logam (kecuali Pt, Au) + Asam Oksidator (H2SO4 pekat, HNO3) --> Garam + Air + Gas
- Logam 1 + Garam 1 --> Logam 2 + Garam 2
- Asam 1 + Garam 1 --> Asam 2 + Garam 2
- Basa 1 + Garam 1 --> Basa 2 + Garam 2
- Garam 1 + Garam 2 --> Garam 3 + Garam 4
0 comments:
Post a Comment